Sunday, November 6, 2011

PTK SAINS IV

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas hasil-hasil penelitian yang menunjukkan bagaimana kreativitas siswa terhadap pembelajaran IPA dan upaya peningkatannya melalui penggunaan metode pembelajaran demonstrasi.

A. Deskripsi Setting Penelitian

Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini adalah di SD Inpres Bocci Kabupaten Gowa dan terletak 80 km dari ibu kota Kabupaten Gowa dan terletak di tempat yang tenang, dingin dan dikelilingi pegunungan dan terletak sekitar 2 km dari jalan poros Makassar – Sinjai. Sekolah ini masing memiliki berbagai jenis kekurangan sarana pembelajaran terutama yang menyangkut media pembelajaran, serta alat pendukung pembelajaran lainnya.

B. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus, Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua pertemuan dalam sepekan dan siklus kedua juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dalam sepekan. Jadwal pelaksanaannya seperti terlampir pada lampiran (5) laporan ini.

1. Deskripsi Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan dalam empat tahapan sesuai dengan prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara umum, yang meliputi :

a. Tahap Perencanaan;

Pada tahap perencanaan ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi :

1) Pengkajian atau menelaah Standar Isi Mata Pelajaran IPA terutama yang menyangkut Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Sifat-sifat benda cair pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.

2) Membuat pedoman pelaksanaan pembelajaran yang meliputi menyusun kisi – kisi instrument seperti yang tercantum pada lampiran 2, lampiran 3, dan lampiran 4 dalam laporan ini.

3) Mempersiapkan alat pendukung pembelajaran (lapiran 15 dan lampiran 16 dalam laporan ini) dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

Unsur pokok pesan pembelajaran dengan criteria antara lain :

- Pemaparan tujuan yang ingin dicapai

- Kreatifitas dalam kegiatan demonstrasi

- Penyajian tekhnik demonstrasi

- Penyajian cara kerja alat percobaan demonstrasi

Unsur pendukung pelaksanaan demonstrasi antara lain :

- Ketersediaan alat-alat pembelajaran

- Jenis alat / media pembelajaran

- Kualitas alat / media pembelajaran

Tekhnik pelaksanaan pembelajaran antara lain meliputi :

- Kesesuaian karakteristik alat / media pembelajaran dengan kegiatan demonstrasi.

- Hubungan antara alat / media pembelajaran.

- Kejelasan cara kerja demonstrasi

- Tekhnik kegiatan demonstrasi

- Penekana kepada kreativitas siswa.

4) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat selaku kolabolator, tentang prinsip-prinsip pelaksanaan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Maret 2010. koordinasi ini dilaksanakan pada pukul 06.30 wita. Hingga pukul 07.00 wita. Sebelum proses belajar dimulai. Adapun hal-hal yang dikoordinasikan menyangkut tentang prinsip-prinsip observasi meliputi : (1). Fokus yang diamatai (seperti yang tercantum pada lampiran 2, 2b, 3 dan lampiran 4). (2). Perlakuan observasi, yaitu dalam memutuskan suatu simpulan atas tindakan supaya diinterperasi sebaik-baiknya sebelum diputuskan dan menghindari adanya suasana yang mengganggu jalannya proses pembelajaran.

5) Mempersiapkan alat – alat pembelajaran.

6) Mempersiapkan daftar dan pedoman penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus pertama terdiri atas dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 01 April 2010 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 08 April 2010. pelaksanaan pembelajaran pada kedua pertemuan ini dilakukan setiap hari rabu pada jam pelajaran III - IV (pukul 08.40 sampai pukul 09.15 wita)

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan ini meliputi :

1) Pendahuluan

Adapun hala – hal yang dilakukan, meliputi :

Memimpin siswa melakukan do`a bersama.

Menyampaikan tata tertib pelaksanaan pembelajaran.

Mengelompokkan siswa secara heterogen.

Menyampaikan materi pokok pembelajaran.

Mengecek kemampuan awal siswa mengenai aktivitas inti yang akan dilaksanakan.

Memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pemebalajaran dengan kehidupan sehari - hari

2) Kegiatan Inti

Adapun hal – hal yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi :

Menjelaskan tujuan yang akan dicapai.

Menyajikan materi pembelajaran.

Menyajikan Alat / Media pembelajaran.

Menyajikan pertanyaan / instrument penilaian.

Menyajikan jawaban – jawaban pertanyaan.

Menggunakan alat / media pembelajaran.

Mendemonstrasikan cara kerja alat / media pembelajaran.

Mendemonstrasikan sifat-sifat air dengan menggunakan alat / media pembelajaran.s

Menuntun siswa menarik kesimpulan dari hasil demonstrasi.

Membimbing siswa secara bergiliran dalam kelompok melakukan demonstrasi percobaan.

meminta siswa mendiskusiakan hasil demonstrasinya dan dilanjutkan dengan penarikan simpulan.

membimbing siswa melakukan demonstrasi di depan kelas.

3) Penutup

Adapun hal – hal yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi :

3.1. Membimbing siswa menanyakan hal-hal yang bvelum dimengerti.

3.2. Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk melakukan percobaan demonstrasi.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan mengenai kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi yang meliputi kegiatan pemilihan alat percobaan demonstrasi.

Pelaksanaan observasi ini dilakukan oleh seorang teman sejawat yang sekaligus merupakan kolabolator. Observasi dilakukan dengan mengamati pengelolaan kegiatan pembelajaran demonstrasi yang dilakukan guru peneliti dan keaktifan siswa dalam melakukan persiapan alat percobaan demonstrasi dengan menggunakan lembar observasi. Karena observai hanya satu orang, maka dalam pelaksanaannya selalu bergerak mengikuti semua tahapan pelaksanaan percobaan dilakukan oleh siswa.

Setelah proses observasi selesai dilaksanakan, guru (peneliti) dan observer melakukan diskusi balikan untuk menginterpretasi semua temuan yang didaptkan oleh observer, selanjutnya mengumpulkan angket yang telah diisi oleh siswa.

Adapun hasil dari observer seperti yang dijelaskan di atas, dipaparkan dalam table berikut ini :

Table 1. Rekapitulasi data hasil observer keaktifan siswa melakukan percobaan demonstrasi pada Siklus :

No

Focus Pengamatan

Persentase

Pertemuan I

Pertemuan II

1

2

3

4

5

6

7

8

Siswa terlambat hadir

Tidak memperhatikan/tidak antusias karena :

a. Tidak mengerti

b. Takut basah

c. Lapar

d. Sakit

e. Lain-lain

Melakukan persiapan alat/media pembelajaran

Menanyakan urutan kegiatan demonstrasi

Melakukan rangkaian kegiatan demonstrasi

Melakukan demonstrasi dan menarik kesimpulan

Meminta bimbingan kepada teman kelompok

Menjadi demonstrator

26,66

56,66

66,66

43,33

80,00

76,66

43,33

36,66

13,33

23,33

76,66

60,00

90,00

83,33

56,66

53,33

Berdasarkan data/table di atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa yang berjumlah 35 orang yang hadir pada dua pertemuan dalam siklus I belum menunjukkan peningkatan yang signifikan walaupun sebenarnya telah terjadi peningkatan dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) siswa yang terlambat hadir sebesar 26,66 % pada pertemuan Idan menurun menjadi 13,33 % pada pertemuan II, (2) tidak meperhatikan 56,66 % pada pertemuan I menurun menjadi 23,33 % pada pertemuan II, (3) melakukan persiapan alat/media pembelajran 66,66 % pada pertemuan I meningkat menjadi 76,66 % pada pertemuan II, (4) menanyakan urutan kegiatan demonstrasi 43,33 % pada pertemuan I meningkat menjadi 60,00 % pada pertemuan II, (5) melakukan rangkaian kegiatan demonstrasi 80,00 % pada pertemuan I meningkat menjadi 90,00 % pada pertemuan II, (6) Melakukan demonstrasi dan menarik kesimpulan 76,66 % pada pertemuan I meningkat menjadi 83,33 % pada pertmuan II, (7) meminta bimbingan kepada teman kelompok 43,33 % pada pertemian I emningkat menjadi 56,66 % pada pertemuan II, (8) menjadi demonstrasi 26,66 % pada pertemuan I meningkat menjadi 53,33 pada pertemuan II.

Adapun observasi mengenai kreativitas siswa dalam menguikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi yang dipaparkan dalam lampiran 7, dapat disajikan dalam table berikut :

Tabel : Rekapitulasi data hasil observasi tentang kreativitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran demonstrasi selama siklus I

No

Item Indikator

Item Pencapaian

F

%

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Bermain dan mengganggu temannya

Menanyakan cara kerja alat yang akan dipergunakan dalam demonstrasi

Bekerja sama dalam kelompok

Mencermati alat percobaan demonstrasi

Mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompok

Tidak tertarik pada materi pembelajaran

Menanyakan hal yang belum dimengerti

Melakukan demonstrasi dengan teliti dan benar

Menjawab pertanyaan dari guru dan dari temannya

Menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam kelompok

Diam mencoret-coret buku dan kertas lain

Perhatiannya tertuju pada hal lain

Berperan aktif dalam proses pembelajaran

5

27

26

25

28

3

23

25

27

28

2

2

25

16,66

90,00

86,66

83,33

93,33

10,00

76,00

83,33

90,00

93,33

6,66

6,66

83,33

Rata-Rata Item Indikator

63,022

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) siswa yang bermain dan mengganggu temannya mencapai 16,66 %, (2) menanyakan cara kerja alat yang akan dipergunakan mencapai 90,00 %, (3) Melakukan kerjasama dalam kelompok mencapai 86,66 %, (4) mencermati alat percobaan demonstrasi mencapai 83,33 %, (5) mendiskusikan hasil percobaannya dalam kelompok mencapai 93,33 %, (6) tidak tertarik pada materi pembelajaran mencapai 10,00 %, (7) menanyakan hal yang belum dimengerti mencapai 76,66, (8) melakukan demonstrasi dengan teliti dan benar mencapai 83,33 %, (9) menjawab pertanyaan dari guru dan dari temannya mencapai 90,00 %, (10) menunjukkan kreativitas yang tinggidalam kelompok mencapai 93,33 %, (11) diam mencoret-coret buku dan kertas lain mencapai 6,66 %, (12) perhatiannya tertuju pada hal – hal lain mencapai 6,66 %, dan (13) berperan aktif dalam proses pembelajaran mencapai 83,33 %.

Adapun data hasil observasi pengelolaan pembelajaran model demonstrasi seperti yang dipaparkan pada lampiran (10a) dijelaskan sebagai berikut : (1) Mengelompokkan siswa secara heterogen pada kedua pertemuan dibentuk kelompok dengan anggota sebanyak empat orang. (2) memaparkan tata tertib dengan suasana mengajak hasilnya telah maksimal dalam dua pertemuan. (3) membimbing siswa berdoa telah dilakukan dengan baik pada kedua pertemuan, (4) menyampaikan materi pokok pembelajaran dengan suara tegas namun belum maksimal, (5) mengecek kemampuan awal siswa mengenai aktivitas inti yang akan dilakukan telah maksimal pada kedua pertemuan, (6) memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari belum menunjukkan perubahan yang maksimal.

Sedangkan dalam kegiatan inti dapat dijelaskan : (1) menginformasikan tujuan yang akan dicapai telah mencapai hasil yang cukup baik pada kedua pertemuan, (2) menyajikan materi pembelajaran telah menunjukkan hasil maksimal pada kedua pertemuan, (3) menyajikan alat pembelajaran yang akan didemonstrasikan pada kedua pertemuan belum maksimal, (4) menyajikan pertanyaan belum mencapai hasil yang maksimal pada kedua pertemuan, (5) menyajikan jawaban belum mencapai hasil yang maksimal pada kedua pertemuan, (6) menggunakan alat/media pembelajaran mencapai hasil yang baik pada kedua pertemuan, (7) mendemonstrasikan cara kerja alat/media pembelajaran telah maksimal untuk kedua pertemuan, (8) mendemonstrasikan sifat-0sifat air dengan menggunakan alat/media pembelajaran telah maksimal utnuk kedua pertemuan, (9) menunjukkansiswa menarik kesimpulandari hasil percobaannya, hasilnya belum maksimal pada kedua pertemuan, (10) membimbing siswa secara bergiliran dalam kelompok melakukan demonstrasi percobaan, hasilnya telah maksimal pada kedua pertemuan, (11) meminta siswa mendiskusikan hasil demonstrasinya dan dilanjutkan dengan penarikan simpulan telah dipahami dengan baik untuk kedua pertemuan, (12) membimbing siswa melakukan demonstrasi di depan kelas telah dilaksanakan dengan baik pada kedua pertemuan.

Kegiatan penutup dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran hasilnya belum maksimal, (2) memberikan kesempatan kepada siswa setiap siswa melakukan pengukuran hasilnya telah maksimal dalam kedua pertemuan.

Penggunaan waktu mengalami keterlambatan waktu selama sepuluh menit pada pertemuan pertama dan selama lima menit pada pertemuan kedua. Suasana kelas menunjukkan bahwa semua siswa menunjukkan kreativitas. Guru berfungsi sebagai fasilitator telah menyenangkan.

Hasil analisi mengenai pengelolaan kegiatan pembelajaran guru secara umum pada siklus I menunjukkan peningkatan dengan pencapaian kinerja sebesar 3.72 % pada pertemuan I dan sebesar 3.76 % pada pertemuan kedua. Hal ini menunjukkan bahwa peran guru dalam mengelolah pembelajaran telah mengalami perubahan yang lebih baik.

Hasil angket tentang respon siswa terhadap penggunaan metode Demonstrasi yang pada pertemuan pertama tercantum pada lampiran 6b pada siklus I menunjukkan bahwa belajar dengan metode Demonstrasi 66.66 %, menyatakan bahwa membantu belajar tuntas sesuai tujuan pembelajaran dalam kurikulum, dan 23.33 % menyatakan tidak, 70.00 % menyatakan lebih mudah membedakan siaft-sifat air, dan 30.00 % menyatakan tidak, 76,66 % siswa menyatakan memahami sifat air yang selalu mengalir ketempat yang lebih rendah, akan tetapi 13.33 % menytatakan tidak, 50.00 % menyatakan memahami sifat air yang selalu berbentuk sesuai bentuk wadahnya, dan 40.99 % menyatakan tidak. 56.66 % menyatakan memahami sifat air yang selalu menekan kesegalah arah, dan 33.33 % menyatakan tidak. 53.33 % siswa menyatakan memahami sifat air yang selalu meresap kecelah-celah kecil, dan 36.66 % siswa menyatakan tidak. 70.00 % menyatakan memahami sifat air yang permukaannya selalu tenang dan datar, dan 20.99 % menyatakan tidak. 60.00 % menytakan memahmi sifat air yang selalu menguap apabila dipanaskan, dan 30.99 % menyatakan tidak.

d. Refleksi

Pada tahapan refleksi ini dilakukan analisis secara menyeluruh terhadap tindakan yang telah dilakukan. Hasil observasi tentang respon siswa terhadap penggunaan metode Demonstrasi (lampiran 7b) telah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan metode lain seperti ceramah.

Adanya peningkagtan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode Demonstrasi seperti yang dipaparkan dalam lampiran (6b) juga telah menunjukkan peningkatan, walaupun belum terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada akhir siklus I (pertemuan kedua). Dengan demikian masih ada beberapa item yang memerlukan parhatian khusus dalam pelaksanaan siklus II.

Adapun aspek-aspek yang perlu dioptimalkan dari pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Memotivasi siswa dengan mengaikan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari walaupun hasilnya baik, namun masih banyak siswa yang belum mampu menerapkan secara sempurna sehungga masih sulit memulai kegiatan wal pada pertemuan selanjutnya.

b. Pelaksanaan

a) Menyajikan instrumen penilaian, walaupun telah disajikan dengan lengkap dan jelas, namun masih banyak siswa yang belum memahami item yang akan dinilai.

b) Menekankan kreativitas siswa, walaupun telah disampaikan dengan tegas tentang aktivitas yang haruis dilakukan dalam pembelajaran, namun masih ada siswa yang belum mampu menunjukkan kreativitas yang diinginkan.

c) Menggunakan ala/media pembelajaran, walaupun telah dipaparkan dengan jelas dalam percobaan, namun masih ada siswa yang belum mampu mengapresiasi penggunaan alat/media pembelajaran.

d) Membimbing siswa melakukan demonstrasi percobaan mengidentifikasi sifat-sifat air, namun masih ada siswa yang tidak memperhatikan

e) Memberikan kesempatan kepada setiap siswa melakukan percobaan, walaupun telah dijelaskan bahwa akan ada penilaian kinerja kelompok dan kinerja individu, namun masih ada siswa yang merasa malu melakukan kesalahan dalam percobaan terutama percobaan aliran air.

f) Ketepata waktu, walaupun telah dimaksimalkan untuk menggunakan waktu seefektif mungkin, namun masih ada kelebihan penggunaan waktu sekitar lima menit pada akhir siklus.

2. Deskripsi Siklus II

Seperti halnya dalam prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, maka Siklus II ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini meliputi :

1. Mengkaji dan menganalisis kompetensi dasarmengodentifikasi sifat-sifat benda cair pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.

2. Membuat pedoman pelaksanaan pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (terlampir untuk semua pertemuan pada kedua siklus), perbaikan intrumen observasi pengelolaan pembelajaran demonstrasi, perbaikan instrumen angket respon siswa tentang penggunaan metode Demontrasi, perbaikan instrumen angket siswa tentang kreativitas siswa gterhadap pembelajaran geigrafi dengan metode Demonstrasi.

3. Merancang pembelaran dengan penggunaan metode demonstrasi yang meliputi :

a. Unsur pokok pesan pembelajaran dengan kriteria sebagai beriku :

1) Penyajian tujuan pembelajaran.

2) Kreativitas pembelaran.

3) Mempersiapkan alat/media pembelajaran.

4) Mendemonstrasikan cara penggunaan alat/media pembelajaran.

5) Mendemonstrasikan karakteristik sifat-sifat air.

b. Unsur pendukung pembelajaran dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :

1) Mutu hasil demonstrasi yang diperoleh.

2) Jenis hasil percobaan yang didemonstrasikan

3) Kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Unsur pokok tekhnik pelaksanaan pembelajaran.

1) Kesesuaian aktivitas dengan materi pembelajaran

2) Hubungan antar kegiatan

3) Kejelasan tindakan / aktivitas.

4) Tekhnik demonstrasi

5) Penekanan kepada kreatifitas siswa.

6) Penarikan simpulan.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pad siklus kedua juga terdiri atas dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2010 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2010, masing – masing pertemuan dilaksanakan pada jam III – IV (pukul 08.45 s/d pukul 09.15 wita).

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan ini meliputi :

1) Pendahuluan

Adapun hal-hal yang dilaksanakan adalah :

a) Memimpin siswa berdo`a

b) Melakukan absensi

c) Mengelompokkan siswa secara heterogen

d) Menyampaikan materi pokok pembelajaran.

e) Mengecek kemampuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan.

f) Memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan inti

Adapun hal-hal yang dilakukan antara lain ;

a) Memaparkan tujuan pembelajaran

b) Menyajikan materi poembelajaran

c) Menyajikan alat pembelajaran yang akan dijelaskan

d) Menyajikan pertanyaan.

e) Menyajikan jawaban

f) Menggunakan alat/media pembelajaran

g) Mendemonstrasikan tekhnik percobaan azimuthal/sudut

h) Mendemonstrasikan cara kerja alat/media pembelajaran.

i) Mendemonstrasikan sifat-sifat air dengan menggunakan alat/media

j) Menuntun siswa menarik simpulan dari hasil percobaannya.

k) Membimbing siswa secara bergiliran dalam kelompok melakukan demonstrasi percobaan.

l) Meminta siswa mendiskusikan hasil demonstrasinya dan dilanjutkan dengan penarikan simpulan.

m) Membimbing siswa melakukan demonstrasi di depan kelas.

3) Penutup

Adapun hal-hal yang dilakukan antara lain :

a) Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran

b) Memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk melakukan percobaan

c) Memberikan angket kepada siswa pada pertemuan kedua untuk diisi dan dikembalikan pada waktu jam istirahat.

c. Tahp Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran yang berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran demonstrasi.

Observasi kembali dilakukan oleh observer dalam hal ini teman sejawat atau kolabolator yang secara keseluruhan langkah-langkah yang diambil sama dengan pada saat melakukan observasi serupa pada siklus I.

Adapun hasil observasi yang dilakukan itu adalah seperti yang dicantumkan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.

Rekapitulasi dan hasil observasi keaktifan siswa melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus II

No

Fokus Pengamatan

Persentase (%)

Pertemuan I

Pertemuan II

1

Siswa terlambat hadir

10.00

0.00

2

Tidak memperhatikan/tidak antusias karena :

a. tidak mengerti

b. takut basah

c. lapar

d. sakit

e. lain-lain

16.00

6.66

3

Melakukan persiapan alat/media pembelajaran

90.00

96.66

4

Menanyakan urutan kegiatan demonstrasi

63.33

100

5

Melakukan rangkaian kegiatan demonstrasi

66.66

100

6

Melakukan demonstrasi dan menarik kesimpulan

83.33

100

7

Meminta bimbingan kepada teman kelompok

83.33

100

8

Menjadi demonstrator

90.00

93.33






Berdasarkan tabel 3 di atas, menunjukkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran demonstrasi mengalami perubahan yang sangat signifikan dibandingkan pada siklus I, yaitu sebagai berikut : terlambat hadir 10.00 % pada pertemuan I menurun menjadi 0 % pada pertemuan II, tidak memperhatikan karena berbagai alasan 16.66 % pada pertemuan I menurun menjadi 6.66 % pada pertemuan II, Melakukan persiapan alat/media pembelajaran 90.00 % pada pertemuan I meningkat menjadi 96.66 % pada pertemuan II, Menanyankan urutan kegiatan demonstrasi 63.33 % pada pertemuan I meningkat menjadi 100 % pada pertemuan II, Melakukan rangkaian kegiatan demonstrasi 66.66 % pada pertemuan I meningkat menjadi 100% pada pertemuan II, melakukan demonstrasi dan menarik kesimpulan 83.33 % pada pertemuan I Meningkat menjadi 100 % pada pertemuan II, meminta bimbingan kepada teman kelompok 83.33 % pada pertemuan I meningkat menjadi 100 % pada pertemuan II. Menjadi demonstrator 90.00 % pada pertemuan I meningkat menjadi 100% pada pertemuan II.

Adapun observer mengenai kreativititas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi yang dipaparkan dalam lampiran 8, dapat disajikan dalam tabel berikut :

No

Item indikator

Item pencapaian

F

%

1

Bermain dan mengganggu temannya

2

6.66

2

Menanyakan cara kerja alat yang akan dipergunakan dalam demonstrasi

28

93.33

3

Bekerja sama dalam kelompok

28

93.33

4

Mencermati alat percobaan demonstrasi

28

93.33

5

Mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompok

28

93.33

6

Tidak tertarik pada materi pembelajaran

2

10.00

7

Menanyakan hal yang belum dimengerti

28

93.33

8

Melakukan demonstrasi dengan teliti dan benar

28

93.33

9

Menjawab pertanyaan dari guru dan dari temannya

28

93.33

10

Menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam kelompok

28

93.33

11

Diam mencoret-coret buku dan kertas lain

2

6.00

12

Perhatiannya tertuju pada hal-hal lain

2

6.00

13

Berperan aktif dalam proses pembelajaran

28

93.33

Rata-Rata Item Indikator

63.002

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Bermain dan mengganggu temannya turun menjadi 6.66 %, (2) Menanyakan cara kerja alat yang akan dipergunakan dalam demonstrasi mencapai 93.33 %, (3) Bekerja sama dalam kelompok 93.33 %, (4) Mencermati alat percobaan demonstrasi mencapai 93.33 %, (5) Mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompok mencapai 93.33 %, (6) Tidak tertarik pada materi pembelajaran mencapai 10.00%, (7) Menanyakan hal yang belum dimengerti mencapai 93.33 %, (8) Melakukan demonstrasi dengan teliti dan benar mencapai 93.33 %, (9) Menjawab pertanyaan dari guru dan dari temannya mencapai 93.33 %, (10) Menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam kelompok mencapai 93.33 %, (11) Diam mencoret-coret buku dan kertas lain mencapai 6.00 %, (12) Perhatiannya tertuju pada hal-hal lain mencapai 6.00 %, (13) Berperan aktif dalam proses pembelajaran mencapai 93.33 %.

Adapun data hasil observasi pengelolaan pembelajaran kerja kelompok seeperti yang dipaparkan pada lampiran 6c dijelaskan sebagai berikut : (1) memimpin siswa berdo`a dengan mengucapkan secara nyaring dengan nada fasih telah dilakukan dengan baik pada kedua pertemuan, (2) memaparkan tata tertib pembelajaran dengan lengkap dan tenang hasilnya telah maksimal dalam dua pertemuan, (3) mengelompokkam siswa secara heterogen pada kedua pertemuan dibentuk kelompok dengan anggota sebanyak empat orang, (4) menyampaikan materi pokok pembelajaran secara tgas dan memandang siswa telah maksimal, (5) mengecek kemampuan awal siswa mengenai kemampuannya mengukur telah maksimal pada kedua pertemuan, (6) memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari denganhal-hal relevan dan menarik emosi siswa telah maksimal dalam kedua pertemuan.

Kegiatan ini dalam Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) memaparkan tujuan dengan lengkap dan disertai penjelasan singkat, (2) menyampaikan materi pembelajaran dengan suara jelas dan dapat diikuti/diserap oleh siswa, (3) menyajikan alat pembelajaran yang akan dijelaskan secara lengkap, (4) menyajikan pertanyaan kepada siswa secara menyeluruh gteah dilaksanakan dengan baik, (5) menyajikan jawaban atas penilaian yang akan diberikan dan atas pertanyaan siswa, (6) menggunakan alat / media pembelajaran dengan baik dan berdaya guna, (7) mendemonstrasikan cara kerja alat.media pembelajaran, (8) mendemonstrasikan sifat-sifat air dengan menggunakan alat/media pembelajaran, (9) menuntun siswa menarik simpulan dari hasil percobaan yang dilakukan, (10) membimbing siswa secara bergiliran dalam kelompok melakukan demonstrasi percobaan, (11) meminta siswa mendiskusikan hasil demonstrasinya dan dilanjutkan dengan penarikan simpulan, (12) membimbing siswa melakukan demonstrasi di depan kelas.

Kegiatan penutup dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran, (2) memberikan tugas pekerjaan rumah.

Ketepatan waktu sangat baik dan suasana kelas baik dan menyenangkan, siswa menunjukkan kreativitas belajar yang tinggi, guru sebagai fasilitator telah menciptakan suasana akrab dan menyenangkan.

Data hasil observasi pengelolaan pembelajaran demonstrasi oleh guru, secara umum telah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan hasil observasi yang sama pada Siklus I (lampiran 10b), yaitu pencapaian indikator kinerja Siklus II pada pertemuan pertama sebesar 3.88 dan meningkat menjadi 4.00 pada pada pertemuan kedua.

Data observasi tentang respon siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran demonstrasi selama Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut : 83.33 % siswa menyatakan bahwa emmbantu saya belajar tuntas sesuai tujuan pembelajaran dalam kurikulum dan 16.66 % menyatakan tidak, 90.00% siswa menyatakan membuat saya lebih mudah membedakan sifat-sifat air, dan 10.00 % menyatakan tidak, 93.33 % siswa menyatakan membantu saya memahamisifat air yang selalu emngalir ketempat yang rendah, dan 6.66 % menyatakan tidak, 66.66 % siswa menyetakan bahwa membantu saya memahami bahwa sifat air selalu berbentuk sesuai bentuk wadahnya dan 33.33% menyatakan tidak, 76,66 % siswa menyatakan bahwa membantu saya memahami bahwa sifat air yang selalu menekan kesegelah arah dan 23.33 % menyatakan tidak, 73,33 % siswa menyatakan bahwa membantu saya memahami bahwa sifat air selalu meresap kecelah-celah kecil dan 23.33 % menyatakan tidak, 70.00 % siswa menyatakan bahwa belajar dengan model demonstrasi membantu saya memahami sifat air yang permukaannya selalu tenang dan datar dan 30.00 % siswa menyatakan tidak, 80.00% siswa menyatakan bahwa membantu saya memahami sifat air yang selalu menguap apabila dipanaskan dan 20.00 % menyatakan tidak.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan data hasil angket tentang respon siswa terhadap penggunaan metode model demonstrasi seperti yang dijelaskan di atas, telah menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Hal ini disebabkan karena adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan dalam pelaksanaan Siklus II terutama yang menyangkut kualitas demonstrasiitu sendiri sehingga siswa dapat meningkatkan kreativitasnya dan dapat memahami setiap kegiatan yang dilakukannya.

Untuk mendapatkan gambaran perubahan seperti yang dimaksudkan itu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.

Rekapitulasi dan hasil observasi tentang respon siswa terhadap penggunaan metode model demonstrasi selama Siklus I dan Siklus II

REKAPITULASI DAN HASIL OBSERVASI TENTANG RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN METODE MODEL DEMONSTRASI SELAMA SIKLUS I DAN SIKLUS II

No

Item indikator

Pencapaian item indikator

Siklus I

Siklus II

F

%

F

%

1

Bermain dan mengganggu temannya

5

16.66

2

6.66

2

Menanyakan cara kerja alat yang akan dipergunakan demonstrasi

27

90.00

28

93.33

3

Bekerjasama dalam kelompok

26

86.66

28

93.33

4

Mencermati alat percobaan demonstrasi

25

83.33

28

93.33

5

Mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompokny

28

93.33

28

93.33

6

Tidak tertarik pada materi pembelajaran

3

10.00

2

6.66

7

Menanyakan hala yang belum dimengerti

23

76.00

28

93.33

8

Melakukan demonstrasi dengan teliti dan benar

25

83.33

28

93.33

9

Menjawab pertanyaan dari guru dan dari temannya

27

90.00

28

93.33

10

Menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam kelompok

28

93.33

28

93.33

11

Diam mencoret-coret buku dan kertas lain

2

6.66

2

6.66

12

Perhatiannya tertuju kepada hal lain

2

6.66

2

6.66

13

Berperan aktif dalam proses pembelajaran

25

83.33

28

93.33

Data hasil angket tentang peningkatan kreativitas belajar siswa gterhadap mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi seperti yang disajikan dalam lampiran (9b), sebagai berikut :

Tabel 6.

Data hasil observasi tentang kreativitas siswa dalan pelaksanaan pembelajaran demonstrasi selama Siklus I dan Siklus II

No

Item indikator

Persentase (%)

Siklus I

Siklus II

Perubahan

Ket

1

Bermain dan mengganggu temannya

16.66

6.66

-10.00

Berkurang

2

Menanyakan cara kerja alat yang akan dipergunakan demonstrasi

90.00

93.33

+3.33

Bertambah

3

Bekerjasama dalam kelompok

86.66

93.33

+6.67

Bertambah

4

Mencermati alat percobaan demonstrasi

83.33

93.33

+10.00

Bertambah

5

Mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompokny

93.33

93.33

0.00

Tetap

6

Tidak tertarik pada materi pembelajaran

10.00

10.00

0.00

Tetap

7

Menanyakan hala yang belum dimengerti

76.00

93.33

+17.33

Bertambah

8

Melakukan demonstrasi dengan teliti dan benar

83.33

93.33

+10.00

Bertambah

9

Menjawab pertanyaan dari guru dan dari temannya

90.00

93.33

+3.33

Bertambah

10

Menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam kelompok

93.33

93.33

0.00

Tetap

11

Diam mencoret-coret buku dan kertas lain

6.66

6.66

0.00

Tetap

12

Perhatiannya tertuju kepada hal lain

6.66

6.66

0.00

Tetap

13

Berperan aktif dalam proses pembelajaran

83.33

93.33

+10.00

Bertambah

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) bermain dan menggagu temannya menurun menjadi 6,66% dibandingkan siklus I, (2) menanyakan cara kerja alat yang akan didemonstrasikan meningkat menjadi 93.33% dibandingkan siklus I, (3) bekerja sama dalam kelompok meningkat menjadi 93.33% dibandingkan siklus I, (4) mencermati alat percobaan demonstrasi meningkat menjadi 93.33% dibandingkan siklus I, (5) mendiskusikan hasil percobaannya dalam kelompok sama pada siklus I yaitu 93,33%, (6) tidak tertarik pada materi pelajaran juga sama pada siklus I yaitu 10.00%, (7) menanyakan hal yang belum dimengerti meningkat menjadi 93.33% dibandingkan siklus I, (8) melakukan demonstrasi dengan teliti yang benar meningkat menjadi 93.33% dibandingkan siklus I, (9) menjawab pertanyaan dari guru dan dari temannya meningkat menjadi 93.33% dibandingkan siklus I, (10) menunjukkan kreativitas tinggi tetap seperti siklus I yaitu sebesar 93.33 %, (11) diam mencoret-coret buku dan kertas tetap sebesar 10.00%, (12) perhatiannya tertuju kepada hal lain juga tetap sebesar 10.00%, dan (13) berperan aktif dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 93.33% dibandingkan siklus I,

C. Pembahasan

Berdasarkan data-data hasil observasi mengenai pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan mentode pembelajaran demonstrasi yang dilakukan dalam dua pertemuan selama siklus II telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama yang menyangkut pengelompokan siswa secara heterogen, penyampaian tata tertib, pemahaman tentang materi pokok yang akan dipelajarai, kemampuan awal siswa tentang pengetahuan peta dan pemetaan telah meningkat dan pada akhir siklus II dimana secara keseluruhan menunjukkan pencapaian optimal yaitu 4.00. demikian juga dengan kegiatan inti yang meliputi tujuan pelaksanaan pembelajaran, kegiatan tindakan pengerjaan tugas-tigas kelompok, instrumen penilaian, jenis data yang akan diukur, pemahaman tentang gambar, pelaksanaan alur tindakan percobaan, tekhnik percobaan poligon, tekhnik percobaan sudut, tekhnik percobaan detail penting, keterampilan menggunakan alat bantu percobaan, dan pemahaman adanya keterkaitan antara data poligon dan data sudut, menunjukkan pencapaian yang sangat baik dengan tingkat pencapaian sebesar 4.00.

Data hasil observasi mengenai keaktifan siswa melakukan proses pembelajaran (lampiran 6b) menunjukkan perubahan yang sangat baik dimana pada pertemuan pertama masih ada 10.00% siswa yang terlambat hadir, dan pada pertemuan kedua semuanya telah datang tepat waktu, tidak memperhatikan pada pertemuan pertama masih terdapat 16.66% yang belum obtimal sedangkan pada pertemuan keduatelah menurun menjadi 6.66%, persiapan alat/media pembelajaran pada pertemuan pertama terdapat 90.00% sedangkan pada pertemuan kedua telah disiapkan secara keseluruhan, pada pertemuan pertama terdapat sekitar 63.33% yang menanyakan urutan kegiatan demonstrasi sedangkan pada pertemuan kedua secara obtimal telah aktif secara keseluruhan, pada pertemuan pertama baru sekitar 66.66% siswa yang melakukan demonstrasi sedangkan pada pertemuan kedua meningkat mencapai 100% siswa yang aktif melakukan demonstrasi dan menarik simpulan pada pertemuan pertama baru sekitar 83.33%, dan pada pertemuan kedua telah mencapai 100%, siswa yang meminta bimbingan kepada teman kelompoknya pada pertemuan pertama terdapat sekitar 83.33% dan pada pertemuan kedua telah mencapai 100%, pada pertemuan pertama baru sekitar 90.00% siswa yang aktif menjadi demonstrasi sedangkan pada pertemuan kedua telah meningkat menjadi 100%. Secara umumpencapaian rata-rata item indikator keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan metode pembelajaran demonstrasi pada masing-masing akhir siklus, yaitu sebesar 62,91% pada siklus I dan meningkat menjadi sebesar 85.23% pada siklus II.

Secara keseluruhan perubahan pencapaian item indikator kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan metode pembelajaran demonstrasi dapat dijelaskan sebagai berikut : pada siklus I pencapaian item indikator kinerja guru dalam mengelolah pembelajaran demonstrasi yang dilakukan dalam dua kali pertemuan, pencapaian item indikator kinerja guru pada pertemuan pertama sebesar 93 % dengan rata-rata item indikator 3.72, sedangkan pada pertemuan kedua pancapaian item indikator kinerja guru sebesar 94% dengan rata-rata item indikator 3.76. pada siklus II pencapaian item indikator kinerja guru dalam mengelolah pembelajaran demonstrasi adalah pertemuan pertama pencapaian item indikator kinerja guru sebesar 97% dengan rata-rata item indikator 3.88, sedangkan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 100% pencapaian ietm indikator kinerja guru dan rata-rata item indikator sebesar 4.00.

Data hasil angket mengenai respon siswa terhadap pembelajaran dengan penggunaan metode pembelajaran demonstrasi telah menunjukkan perubahan yang signifikan dari siklus I ke siklus II. Telah dijelaskan bahwa untuk mengukur tinggi rendahnya kreativitas siswa terhadap pembelajaran ditentukan oleh ada tidaknya respon siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Besaran nilai pencapaian item indikator ini selama siklus II untuk pernyataan bahwa belajar dengan metode demonstrasi membantu saya belajar tuntas sesuai tujuan pembelajaran dalam kurikulum sebesar 83.33 % siswa yang menyatakan “Ya” dan 16.66 % siswa yang menyatakan “Tidak”, 90.00% siswa menyatakan belajar dengan metode demonstrasi membantu saya lebih mudah membedakan sifat-sifat air, dan 10.00% menyatakan tidak,siswa hyang menyatakan belajar dengan demonstrasi membantu saya memahami sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah sebesar 93.33% dan 6.66% menyatakan tidak, siswa yang menyatakan belajar dengan demonstrasi membantu saya mamahami sifat air yang selalu berbentuk sesua dengan wadahnya sebesar 66.66% dan 33,33% menyatakan tidak, siswa yang menyatakan belajar dengan demonstrasi membantu saya mamahami sifat air yang selalu meresap kecelah-celah kecil sebesar 73.33% dan 23.33% menyatakan tidak, siswa yang menyatakan belajar dengan demonstrasi membantu saya mamahami sifat air yang permukaannya selalu tenang dan datar sebesar 70.00% dan 20.99% menyatakan tidak, siswa yang menyatakan belajar dengan demonstrasi membantu saya mamahami sifat air yang selalu menguap bila dipanaskan sebesar 80.00 % dan 20.00 % menyatakan tidak.

Rata-rata item indikator pencapaian peningkatan respon siswa tyerhadap penggunaan metode demonstrasi selama pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus (siklus I dan Siklus II) adalah pada siklus I peningkatan pencapaian rata-rata item indikator sebesar 62.91 % dan pada siklus II peningkatan pencapaian rata-rata item indikator sebesar 79.16 %.

Data hasil observasi tentang peningkatan kreativitas belajar siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi terjadi perubahan yang sangat signifikan seperti dipaparkan dalam lampiran (9b), dijelaskan sebagai berikut : (1) Siswa yang bermain dan mengganggu temannay mengalami perubahan di akhir siklus II sebesr 6.66 %, (2) siswa yang menanyakan cara kerja alat yang akan dipergunakan demonstrasi meningkat pada akhir siklus II menjadi 93.33%, (3) siswa yang bekerja sama dalam kelompoknya meningkat pada akhir siklus II menjadi 93.33%, (4) siswa yang mencermati alat percobaan demonstrasi meningkat pada akhir siklus II menjadi 93.33%, (5) siswa mendiskusikan hasil percobaannya dalam kelompok meningkat pada akhir siklus II menjadi 93.33%, (6) siswa tidak tertarik pada materi pembelajaran menurun pada akhir siklus II menjadi 10.00%, (7) siswa yang menanyakan hal yang belum dimengerti meningkat pada akhir siklus II 93.33%, (8) siswa yang melakukan demonstrasi dengan teliti dan benar meningkat pada akhir siklus II emnjadi 93.33%, (9) Siswa menjawab pertanyaan dari guru dfan dari temannya meningkat pada akhir siklus II menjadi 93.33%, (10) siswa yang menunjukkan kreativitas tinggi pada akhir siklus II meningkat menjadi 93.33%, (11) siswa diam mencoret-coret buku dan kertas lain menurun pada akhir siklus II sebesar 6.66%, (12) siswa yang perhatiaannya tertuju pada hal lain menurun pada akhir siklus II sebesar 6.66%, (13) siswa yang berperan aktif dalam proses pembelajaran meningkat pada akhir siklus II sebesar93.33%.

Secara keseluruhan tingkat keberhasilan siswa melakukan proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat adri kemampuan siswa menunjukkan kreativitas pada saat proses pembelajaran, kemampuan siswa menjawab pertanyaan, kemampuan siswa mengemukakan pertanyaan dan sebagainya.

Adapun hasil penilaian kelas IV pada mata pelajaran IPA pada siklus I dan Siklus II selama Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan, dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada siklus I pertemuan pertama tingkat pemahaman dan penguasaan konsep sifat-sifat benda cair adalah terdapat sembilan (9) orang siswa yang nilainya masih di bawah nilai KKM 7.00 dengan nilai rata-rata sebesar 7,175, akan tetapi pada pertemuan kedua tinggal tiga (3) orang siswa yang nilai pemahaman dan penguasaan konsepnya belum mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata sebesar 7,458. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama jumlah siswa yang nilai pemahaman dan penguasaan konsepnya terdapat satu (1) orang siswa dengan nilai rata-rata sebesar 7,525 dan pada pertemuan ekdua tingkat pemahaman dan penguasaan konsep sifat-sifat benda cair, semua siswa telah mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata sebesar 8,498. Adapun sebaran data hasil penilaian siswa seperti yang dijelaskan di atas dapat dilihat pada lampiran (8) laporan ini.